Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Mentalitas Peneliti

Gambar
Mentalitas Peneliti  Oleh: Sriyantto  "Lebih baik lelah berkeringat daripada bersimbah darah saat perang' (Sun Tzu). Ungkapan diatas saya kutip dari Prof. Yanu Endar salah satu instruktur BRIN saat penutupan Pelatihan ilmiah Remaja (PIR). Beliau mengutip ungkapan Sun Tzu tokoh China terkenal dalam bukunya berjudul 'Seni Perang' menekankan bahwa mempersiapkan taktik, strategi mencapai kemenangan jauh lebih penting, daripada mati perang tanpa persiapan. Pelatihan ini bagian penting dalam persiapan menyiapkan peneliti muda. Jangan hanya anggap enteng sekedar latihan semata. Tapi di pelatihan ini berhari-hari untuk membuat taktik-strategi dalam ajang lomba karya ilmiah.  Menurut beliau ada catatan selama pelatihan. Pertama, Mental Riset. Mentalitas peneliti harus dibangun. Sebagus apapun sebuat riset, tapi cara penyampaiannya tidak percaya diri, maka akan tak akan terungkap keunikan riset kita. Kedua, kolaborasi. Kolaborasi antar peneliti sangat penting. Hargai...

Novelty Munir

Gambar
Novelty Munir Oleh: Sriyanto  "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal". (QS. Al Imron: 90-91) Fenomena sosial menjadi tanda kebesaranNya bagi orang yang berakal alias berpikir. Akal merupakan anugerah dari Allah SWT. Penelitian sejatinya mengajak berpikir untuk menemukan inovasi alias Novelty. Pada sesi ketiga, setelah dibekali ilmu untuk membuat karya ilmiah. Saatnya terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan analisis sosial. Apa permasalahan yang terjadi? Dan apa inovasi yang dibutuhkan?. Berbicara analisis sosial (ansos) teringat saat mahasiswa. Waktu itu pelatihan kader lanjutan yang dilaksanakan organisasi PMIII. Awalnya dibekali materi, kemudian terjun ke masyarakat mencari masalah. Lalu di analisis dan diperjuangkan dengan cara demonstrasi. Nah, desain pelatihan BRIN model seperti itu. Peserta langsung terjun ke obyek penelitian. Ada empat obyek penelitian. (1) Laha...

Cinta Riset

Gambar
dokumen pribadi: kiri Kurniawan, tengah Yanu dan kanan Ghazali Cinta Riset  Oleh: Sriyanto  Cinta bisa membuat orang tergila-gila Pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman para peneliti BRIN menjadi motivasi tersendiri bagi pembina karya ilmiah. Sesi Bincang Bareng Peneliti BRIN dikemas dengan berbagi pengalaman terbaik dalam dunia riset. Peneliti BRIN yang hadir yakni Dr. Muhammad Ghazali, Yanu Adi Prasetya, Phd. dan Dr. Kurniawan. Insight dari Pak Ghazali, Pertama menjadi pembina KIR harus pemicu alias pemantik agar siswa senang dalam meneliti. Misalnya pemantik mendapat juara dalam lomba OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) sangat bermanfaat untuk studi lanjut sekolah terbaik.  Kedua, Iqro atau membaca. Pembina dan siswa harus senang membaca. Riset terkait erat dengan literatur dan membaca realita sosial. Ketiga, menjaga niat dan minat dalam meneliti. Meskipun sering gagal dalam lomba, tidak boleh putus asa. Tapi terus berkarya untuk kemanfaatan ma...

Peneliti-Networking

Gambar
Dokumen pribadi: Dr. Muhammad Ghazali (BRIN) menyampaikan materi. 'Ilmu adalah cahaya yang menerangi hati dan pikiran'  (Imam Syafii). Ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan ilmu hidup menjadi bahagia dan mulia. Tanpa ilmu hidup tak terarah. Tanpa ilmu hidup menjadi sia-sia.  Memperoleh ilmu bisa darimana saja. Dan di mana saja. Dan dari siapa saja. Jangan melihat siapa yang menyampaikan, tapi apa yang disampaikan. Dua hari ini belajar bersama orang-orang hebat di bidang riset. Bersyukur diberi kesempatan mengikuti pelatihan Karya ilmiah Remaja. Yang di selenggarakan oleh SMA IIBS Batu Malang kerjasama dengan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional). Mulai tanggal 5-9 Mei 2025. Ada dua kelas: kelas siswa dan guru pendamping Karya Ilmiah Remaja (KIR). Menjadi pembelajar, hal utama yang harus di tata niatnya. Meskipun saya sendiri sebagai pelaku dan pembimbing KIR harus mengosongkan gelas. Membuka gelas itu dengan lebar agar mendapat ilmu baru dan inspirasi y...