Jejak Digital

Menulis jejak peradaban. Ada pepatah dengan membaca mengenal dunia, dengan menulis meninggalkan jejak dunia. Jejak manusia di dunia bisa ditelusuri dengan tulisannya. Tentu di era digital, harus mengikuti jejak digital. 


Saya teringat motivasi dari Abah Emcho Founder Rumah Virus Literasi (RVL) saat memberi pelatihan menulis di SMP Al Hikmah Surabaya. Kira-kira begini pesannya,' Jika jejak kita, dikenal dan bisa bernilai manfaat, maka seyogyanya mengikuti trend masa kini. Harus punya Instagram, TikTok, Facebook, Website, blogger atau lainnya. Kira-kira begitu pesan beliau.


Dari motivasi itu, khusus dalam hal menulis, saya tertarik untuk membuat blogger meskipun gratisan. Saya beri nama ruang transformasi pemikiran. Di ruang itulah pergulatan pemikiran saya membaca sebuah realitas. Baik realitas sosial, pendidikan dan politik. Yang saya buat beberapa bulan lalu. Merasa menyesal kenapa tidak sejak dulu.


Saya rasakan banyak manfaatnya membuat blogger. Pertama, Aset Tulisan. Tulisan yang kita buat bisa dikumpulkan dalam suatu blog. Hal itu menjadi aset yang berharga. Ibarat menanam di sawah, kita bisa menabur benihnya. Jika sudah banyak waktunya panen, kita bisa memanen. Sama hal tulisan, Jika ingin mencetak sebuah buku. Maka tinggal memanen aset itu.


Kedua, Media Penyimpanan. Blogger salah media cadangan untuk menyimpan. Tak rawan hilang. Antisipasi jika file tulisan hilak atau rusak akibat laptop rusak. Saya pernah mengalami saat laptop rusak, aset draf duka buku hilang. Lupa tidak saya backup google Drive atau saya share di blogger. Adanya blogger menyelamatkan aset tulisan kita.


Ketiga, Bermanfaat bagi orang lain. Apabila ide gagasan kita hanya untuk diri sendiri rasanya rugi. Maka perlu di sharing di media sosial khususnya blogger. Siapa tahu dari tulisan kita, seseorang termotivasi dan terinspirasi, secara tidak langsung mendapatkan jayriyah. 


Keempat, membuka ruang transformasi. Dari tulisan kita, orang lain akan mengetahui alur pemikirannya. Disitulah barangkali ada memberiasukan dan saran untuk memperbaiki tulisan kita lebih baik. Jika ada yang kurang setuju dengan apa yang kita tulis, ada ruang tukar gagasan atau diskusi menjadi lebih asyik.


Kelima, personal marketing. Dengan media website atau blogger orang bisa mengenal kita. Misalnya saya ketik nama Moch. Khoiri yang muncul sosok penggiat literasi. Seorang penulis handal. Dan terkenal slogannya blantik literasi. Meskipun tidak kenal langsung tatap muka, melihat website saja rasanya mengenal lebih dekat.


Itulah sekelumit manfaat ruang digital untuk meninggalkan jejak di dunia, meskipun kita tiada. Waallaulam bishowab...


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image