Doa Ibu

Seorang Ibu tua lama tak memiliki anak. Di usia tua dikaruniai putri semata wayang. Sebut saja putrinya bernama bunga. Ia dibesarkan dan di sekolahkan sampai sarjana. Harapannya dewasa kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan mencukupi kebutuhan keluarga.


Lulus sarjana, bunga melamar pekerjaan di sebuah sekolah. Melewati beberapa tes akhirnya bunga di terima sebagai guru TK. Ibunya senang bukan main. Putrinya sudah bekerja. Tak sia-sia menyekolahkan sampai sarjana.


Dua tahun kemudian bunga menikah dengan seorang laki-laki pilihannya. Setelah menikah ingin pisah dengan Ibunya. Bunga dan suaminya kontrak rumah. Alasannya ingin belajar mandiri dan tidak merepotkan orang tua.


Satu tahun kemudian bunga dikaruniai anak. Karena anaknya tidak boleh di 'momong' Ibunya, oleh suaminya bunga diminta berhenti mengajar di sekolah. Harapan suami, istrinya fokus pada anaknya.


Dengan keputusan itu, Ibunya radak sedih dan kecewa. Keinginannya bunga tetap bekerja. Urusan anak di rawat Ibunya. Alasannya pengalaman sudah lama, dan mau mendapat penghargaan umroh dari sekolah. Namun, suaminya tetap bersikukuh bahwa bunga harus berhenti kerja.  Pertimbangan anak jauh lebih penting dari karir pekerjaan.


Karena bunga putri yang Sholihah mengikuti suaminya. Prinsipnya ketika berkeluarga istri harus setia pada suami.

Akan tetapi tetap membesarkan hati Ibunya. Keputusan berat yang dialami bunga. Tapi karena bakti pada suami menjadi hal penting. 


Ibunya masih terus berdoa penuh harap kalau bunga bisa bekerja dan berkarya lagi. Tahun demi tahun rumah tangga dilalui. Tiga belas tahun pernikahan Bunga memilki tiga putra. Semuanya sudah mulai sekolah. Paling besar kelas 9 SMP. Anak kedua kelas 5 SD. Paling kecil sekolah TK. 


Ketika semua berangkat ke sekolah. Bunga mulai sendiri di rumah. Tak banyak aktivitas. Mengetahui kejadian itu Ibunya mendorong lagi untuk bekerja. Rasanya tak mungkin di usia 40 tahun bisa di terima sebagai guru. Bunga menyampaikan keinginan ibunya pada suami. 


Sang suami melihat istri sendirian di rumah dan menghormati ibu mertua. Maka bunga di izinkan untuk bekerja lagi.  Bunga menaruh lamaran lebih dari 10 sekolah demi keinginan ibunya. Tapi tak satupun menerima. 


Tak lama kemudian, saat menunggu putra paling kecil sekolah TK. Ada informasi dari salah gurunya bahwa sekolah tersebut membutuhkan guru karena ada guru yang keluar. Tanpa pikir panjang bunga langsung menemui kepala sekolah. Qodarullah bunga langsung diterima. Dilihat dari curiculum vite memiliki pengalaman mengajar di TK.


Bunga mengajar beberapa bulan, kepala sekolah resign karen mengikuti suami tugas di luar kota. Sebagai gantinya yayasan mengangkat bunga sebagai kepala sekolah. Semua terjadi atas takdir Allah SWT. Dan tidak lepas dari doa seorang Ibu. Waallaulam bishowab..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image