Dahsyatnya Doa Ibu

Dahsyatnya Doa Ibu
Oleh: Sriyanto

Deretan ayat tentang perintah puasa terletak QS. Al. Baqarah: 183-187. Ada satu ayat rasanya agak berbeda. Khususnya Ayat 186. Rasanya tidak kaitan dengan puasa. Firman Allah yang berbunyi, "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran,". (QS. 2: 168).

Sempat merenung sejenak, pertanyaan muncul kenapa redaksinya seolah-olah tidak bicara tentang puasa. Padahal ayat 187 berbicara lagi tentang puasa yakni dibolehkan hubungan suami istri pada malam hari saat bulan Ramadhan. Namun tulisan ini tidak membahas hubungan suami istri he he he...

Kembali lagi fokus bahasan surah Al Baqarah 186. Saya langsung teringat ngaji bersama Ustadz Isa Kuddeh saat bahwa Ramadhan bulan penuh ampunan, penuh keberkahan maka perbanyaklah doa. Sampai Allah menyindir kita, kalau ada yang tanya tentang Aku, maka lebih dekat dari urat nadi. Apalagi doa yang dipanjatkan pada bulan yang mulia tentu cepat diijabah oleh Allah SWT.

Lebih-lebih doa seorang Ibu. Ustadz Kuddeh bercerita kisah seorang Ibu yang sabar dan tulus menghadapi putranya sangat kasar. Tak cukup dengan ucapan, tapi tindakan kasar menimpa pada Ibu. Apa yang dilakukan seorang Ibu itu? Cukup menangis dan mengelar sajadah melakukan sholat dan curhat sama Allah sambil meneteskan air mata. Mohon kesabaran dan minta diberikan hidayah pada putranya. Sikapnya pasrah sama Allah SWT.

Dalam perjalanan waktu, suatu ketika putranya menghadiri undangan temannya. Dari Acara itu muncul tiba-tiba kesadaran dan menangis ingin bertemu Ibunya. Rasanya mendapatkan petunjuk dan hidayah. Singkat cerita putra itu sekarang menjadi seorang Dai. Dan banyak kisah dalam komunitas hijrah pemuda-pemuda yang berhijrah menuju kebaikan karena berkat doa Ibu.

Pembaca yang Budiman, dari kisah ini bisa diambil hikmah, begitu dahsyatnya sebuah doa, apalagi dipanjatkan oleh seorang Ibu. Doa adalah senjata orang mukmin. Barangkali anak atau orang lain bisa berubah bukan nasehat atau tindakan kita. Tapi bisa berubahnya seorang karena doa yang tulus. Barangkali putra-putrinya kita sudah diatur atau sulit dinasehati, teruslah berdoa tanpa putus asah, insyaallah perubahan tinggal menunggu waktu.

Momentum Ramadhan sarana tepat untuk memohon semua harapan dan impian kita. Mengharap keluarga sakinah mawadah warahmah. Diberikan putra-putri yang sholehah. Tentunya harapan itu lebih mendekatkan diri kita pada Allah SWT. Lebih-lebih doa seorang Ibu. Semoga doa-doa kita di bulan Ramadhan cepat dikabulkan. Waallaulam bishowab...

Kedungturi, 15 Maret 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image