Ingin Hidup Lagi

"Demi Allah, seandainya dikatakan kepada penghuni kubur: ‘Berangan-anganlah!’, niscaya mereka berangan-angan berada di satu hari pada bulan Ramadan.” (Imam Ibnul Jauzi)

Ungkapan itu dikutip dari kitab at-Tabshirah. Begitu nikmatnya bisa bertemu Ramadhan. Begitu dahsyatnya kemuliaan di bulan ramadhan, sampai-sampai penghuni kubur ingin kembali hidup bertemu Ramadhan. Tentu kita yang masih diberi kesempatan bertemu Ramadhan, sepatutnya mengoptimalkan di ibadah dibulan ramadhan.

Karena tidak semua manusia diberi nikmat bertemu Ramadhan. Kemarin saya dapat kabar dari Sabahat seorang aktivis organisasi ekstra kampus. Menjelang Ramadhan aktivitas padat, terasa kecapean. Dibawah ke rumah sakit, dua hari kemudian masuk ICU. Tepat tanggal 11 Maret 2024 telah meninggal dunia. Usia masih muda. Tapi Allah SWT menggaris takdirnya cukup sekian. Tak bisa bertemu Ramadhan 1445 H. 

Merefleksikan kejadian ini, seyogyanya kita bermuhasabah diri. Bahwa ajal manusia pasti terjadi. Tapi waktunya sangat misterius. Tentunya kita harus siap menghadapi kematian itu. Dan mengumpulkan bekal amal Sholih untuk akhirat.

Kita saat ini yang masih diberi umur panjang mari jadikan Ramadhan sebagai momentum perbaikan diri untuk memperbanyak 'aset' mudik di akhirat. Tempat kita hidup selamanya. 

Anggaplah ramadhan kali, ramadhan terakhir sehingga bisa mengeluarkan semua energi untuk meraih Keistimewaan di bulan ramadhan. Nota bene dianggap bulan bulan penuh Rahmat. Bulan penuh berkah dan bulan penuh ampunan. Jangan sampai menyesal dikemudian hari seperti sindiran Ibnu Jauzi, ketika sudah di alam kubur ingin hidup kembali walau satu hari. Waallaulam bishowab...

Kedungturi, 12 Maret 2024

Komentar

  1. Subhanallah! Terimakasih Pak! InsyaAllah menjadi refleksi diri. Aamiin

    BalasHapus
  2. Terima kasih Pak, sudah mengingatkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image