Jangan Menunda Kebaikan

 

Jangan Menunda Kebaikan

Oleh: Sriyanto

‘Jangan melihat siapa yang berbicara, tapi lihatlah apa yang dibicarakan.

(Ali bin Abi Thalib)

Ungakpan diatas menyadarkan kita bahwa ilmu bisa datang dari siapa saja, meskipun itu datang dari seorang remaja. Karena bukan tidak mungkin hikmah atau kebaikan itu, berasal dari lisan seseorang yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Bersyukur pagi tadi dapat ilmu dari sobat remas saat menyampaikan materi kultum subuh dengan judul Jangan menunda kebaikan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menunda kebaikan. Misalnya ingin mengaji, ada pikiran nanti saja. Ingin bersedekah, entar nanti saja sepuluh akhir Ramadhan. Atau dalam hal lainnya, secara tidak sadar kita menundanya. Sehingga kesempatan itu lewat begitu saja.

Salah satu ulama bernama Khalid bin Ma’dan pernah berkata: “Apabila seseorang di antara kalian dibukakan baginya pintu kebaikan, maka hendaknya ia segera memasukinya karena dia tidak tahu kapan pintu itu tertutup baginya”. (Hilyatul Auliya' 5/211).

 

Kemudian saya renungkan, apabila di tarik dalam konteks tulis menulis. Sering kali kita menemukan ide untuk dijadikan tulisan. Tapi terkadang nanti saja menulisnya. Lupa mencatat, akhirnya ide itu hilang. Menguap begitu saja. Akhirnya tidak jadi menulis. Terkadang juga sering menulis, tapi menganggap tulisan itu tidak sempurna. Akhirnya tidak melanjutkan menulis. Dan sering kali, apa yang kita tulis tidak diapresiasi orang lain sehingga kurang semangat menulis. Apakah persaan ini juga anda rasakan? Mari jadikan muhasabah diri.

Nah bagaimana tips agar segera melakukan kebaikan? Para Ulama memberikan tiga tips. Pertama, Lakukan segera. Karena kita sering menggap masih banyak waktu. Padahal kita tidak bisa jamin bahwa besok masih punya umur. Kita tidak bisa jamin kesempatan itu masih ada. Apabila ada kesempatan berbuat kebaikan, langsung kita ambil. Bisa jadi kesempatan itu terakhir hidup kita. Apabila kita menemukan ide, langsung tulislah. Dan sebarkan tulisan. Mari jadikan tulisan bagian jalan dakwah. Menebar inspirasi dan kebaikan, barangkali itu yang menjadi jalan menuju surgaNya

 

Kedua, Hilangkan sifat Perfeksionis. Banyak penelitain yang mengatakan bahwa sering menunda karena kita memiliki sifat prefeksionis ingin tampil sempurna. Mari rubah mindset, melakukan kebaikan tidak harus nunggu sempurna. Ingat sekecil apapun kebaikan tidak akan sia-sia. Tidak harus melakukan secara sempurna. Misalnya sudah ada niat membaca Al quran, meskispun tidak bisa satu juz, satu lembar tidak apa-apa. Mau infaq nunggu uang banyak, akhirnya tidak pernah sedekah. Apabila punya niat sedekah, meskipun sedikit segerakan. Kuncinya adalah segera bukan sempurna Rasulullah pernah bersabda, jangan menganggap remeh perbuatan sekecil apapun.

Ketiga, Niatkan karena Allah SWT. Melakukan kebaikan jangan diniatkan karena manusia. Biasaya kalau berbuat baik pada manusia, kalau kecil itu kurang dihargai. Tapi niatkan karena Allah SWT. Bagi Allah, sekecil apapun kebaikan pasti dibalas oleh Allah. Sebagaimana surat Al-Zalzalah ayat: 7. “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya,. Dan ternyata balasan dari Allah tidak seperti biji sawi. Tetapi dilibatkan puluhan kali lipat”.

Semogat momentum Ramadhan menjadi spirit untuk bersegera dalam melakukan kebaikan. Apalagi kebaikan di bulan Ramadhan ini dilipatkan pahala, berbeda dengan hari biasanya. Yakinlah kebaikan itu mendapat balasan dari Allah SWT. Dan kebaikan itu akan kembali pada diri kita.. Wallahu bishowab….

 

Kedungturi, 29 Maret 2024




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image