Ukhuwuah Islamiyyah

 Ukhuwah Islamiyyah

Oleh: Sriyanto


Penetapan 1 Ramadhan 1445 H tahun ini ada yang berbeda. Berdasarkan sidang isbat tadi malam pemerintah penetapan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Namun, ada organisasi tertentu menetapkan 1 Ramadhan tanggal 11 Maret 2024. Perbedaan seperti ini sudah biasa terjadi. Yang terpenting menjaga persatuan umat harus didahulukan. Ukhuwah Islamiyyah tetap terjaga.


Bagi Masjid yang sudah jelas 'aliran' sangat mudah untuk mengkondisikan jama'ahnya. Misalnya Masjid  Muhammadiyah sudah jelas. Atau Masjid di kelola Nahdhatul Ulama (NU) juga gampang mengarahkan. Akan tetapi, Masjid yang jama'ah heterogen ini gampang-gampang susah. Perlu ada kompromi semua jama'ah.


Hal ini terjadi di Masjid Hikmatul Hakim. Terletak di desa kedungturi. Tepatnya Perum. Kedungturi Permai 2 Taman. Masjid  mayoritas Jama'ah pendatang dari luar.  Jama'ah sangat heterogen ada sebagian besar Jama'ah Nahdiyin dan yang menjadi pionir memakmurkan masjid Jama'ah dari Muhammadiyah. Dengan perbedaan ini apabila tidak di musyawarah dengan baik akan terjadi perpecahan.


Kasus terjadi di Perumahan sebelah. Beberapa tahun lalu terjadi konflik akhirnya mendirikan masjid sendiri-sendiri. Satu perumahan ada dua masjid akhirnya. Tentu sebagai pengurus hal itu jangan sampai terjadi di tempat tinggal kami.


Maka perlu kesepakatan bersama kedua belah pihak terkait aktivitas ibadah dibulan ramadhan. Alhamdulillah terjadi kesepakatan diantaranya: Pertama , Penetapan 1 Ramadhan mengikuti Pemerintah. Namun, menghormati dan menghargai jama'ah yang berkeyakinan hari ini puasa dan memfasilitasi tetap sholat tarawih tadi malam.


Kedua, sholat tarawih dilaksanakan 11 rakaat, tapi setiap jeda sholat ada Bilal. Ketiga, pelaksanaan sholat tarawih di 10 akhir tidak memakai qunut, Namun jika ada imam yang memakai qunut diperbolehkan. Keempat, dzikir dilaksanakan secara sirih.


Dengan kesepakatan ini dengan dasar menjaga ukhuwah Islamiyyah. Mungkin dilihat sangat berbeda dengan masjid lainnya. Disinilah letak keunikan Masjid Hikmatul Hakim, barangkali jadi model baru. Kepala desa sampai heran dari 13 Masjid yang ada di Kedungturi yang berbeda sendiri. Bisa menyatukan perbedaan. Alhamdulillah satu sama lain, saling menghormati dan menghargai. Sehingga kerukunan tetap terjaga walaupun berbeda. Waallaulam bishowab..


Kedungturi, 11 Maret 202

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image