Baiti Jannati
Banyak orang berharap Istiqomah menjalankan kebaikan pasca ramadhan. Tentu hal ini tidak hanya berharap, tapi perlu aksi nyata agar harapan itu terwujud. Oleh karena itu saya berpikir bagaimana strategi agar anggota keluarga Istiqomah membaca Al Qur'an setiap hari.
Kemudian muncul ide, membuat group Baiti Jannati. Baiti Jannati slogan yang sering kita dengar saat pernikahan. Rumahku. Surgaku sebuah dambaan semua orang. Menghadirkan 'Surga' di dalam keluarga. Suasana damai, tentram dan saling nasehat menasehati.
Saya awali baca bismillah, group Baiti Jannati terbentuk. Anggota keluarga inti saya. Saya, istri dan dua putra. Jumlah empat orang. Harapan group ini terus aktif dalam kebaikan, sampai anak-anak punya keluarga sendiri.
Salah satu cara mewujudkan Baiti Jannati adalah dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW, dalam sabdanya yang berbunyi:
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah” (HR. Muslim).
Motivasi dari Rasulullah Saw, saya buat program one day one juz. Satu hari satu keluarga dapat empat juz. Misalnya hari ini sampai juz 4, maka besoknya giliran lagi Juz 5-8 dan seterusnya. Insyaallah tujuh hari khatam sekali (30 juz). Jadi Saya buatkan list, bagi yang sudah kholas langsung di centang. Bagi yang belum kholas, maka Handphone sementara tidak boleh dipakai alias di sita. Pengalaman hari pertama, adik Hanif belum kholas. Pilihan hanya dua, menuntaskan satu Juz atau HP di sita, akhirnya membaca satu juz sampai jam sepuluh malam.
Sudah tiga hari ini berjalan ada beberapa manfaat adanya group Baiti Jannati. Pertama, ikhtiar Istiqomah membaca Al Qur'an pasca ramadhan. Adanya group ini harapan tiap hari harus interaksi dengan Al Qur'an minimal satu.
Kedua, menjalankan Sunnah Nabi. Bahwa rumah sering dibuat membaca Al Qur'an agar tidak seperti kuburan atau tempat syetan. Ketiga, meraih keberkahan dari Al Qur'an. Sebuah impian kedamaian dan ketenangan meliputi keluarga kami dengan jalan keberkahan. Rumah yang sering buat mengaji, auranya sangat berbeda dengan yang tidak buat ngaji.
Keempat, kegiatan positif buat anak. HP buat anak sekarang menjadi sebuah kebutuhan. Untuk belajar dan komunikasi dengan orang tua dan teman. Namun perlu diwaspadai pada hal negatif yakni main game berlebihan. Maka cara yang ampuh membuat aktivitas positif. One day one juz (ODOJ). Paling tidak mengurangi aktivitas main game. Selain itu, saya minta buat cerita selama lebaran untuk di upload digroup. Jika tuntas akan dapat bonus.
Kelima, meneguhkan misi masuk surga bersama. Sebuah harapan sebagai kepala rumah tangga, tidak hanya ingin masuk surga sendiri, tapi masuk surga bersama. Caranya pendampingan tentang sholat dan membaca Al Qur'an menjadi prioritas utama. Bukankah hal pertama dihisab di yaumul akhir sholatnya? Dan bukankah Al Qur'an bisa memberikan syafaat nanti pada kiamat nanti?. Maka dua hal ini menjadi perhatian serius.
Itulah salah satu program di keluarga kami, semoga menjadi inspirasi. Dan kami punya *motto, "sesibuk apapun jadikan membaca Al Qur'an, kesibukan utama,".* Waallaulam bishowab..
Kedungturi, 15 April 2024
Komentar
Posting Komentar