Investasi Akhirat


Investasi Akhirat 
Oleh: Sriyanto 

Menghadiri haul Mbah buyut dari Istri di Surabaya, tiba-tiba ingat Alm. Ibu Nasri. Yang wafat tgl 8 Agustus 2001. Usia meninggal waktu itu masih 50 tahun. Saat itu saya baru diterima sebagai mahasiswa. Tak terasa sudah 23 tahun berpisah selamanya.

Malam ini rasanya diingatkan untuk kirim doa. Apalagi ini hari Kamis malam Jumat. Ahli kubur berharap menunggu kiriman doa dari anaknya.

Teringat pesan guru ngaji saya dulu, Ada amalan ibadah yang tidak putus setelah kematian adalah doa anak saleh. Ketika orang tua sudah meninggal, sebaiknya kirimkanlah doa-doa untuk mereka supaya dilapangkan kuburnya dan diringankan azab kuburnya.

Ada satu riwayat kiriman doa kepada ahli kubur menghentikan azab kubur. Bersyukur masih bisa kirim doa setiap sholat fardhu. Minimal suratul fathihah. Meskipun tak bisa berziarah secara langsung ke makam. Insyaallah doa sampai pada Ibu di alam kubur. 

Mengenang Ibu selama hidup, tak terbatas pengorbanannya. Perjuangan tak mengenal. Ketulusan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak luar biasa. Saya sendiri merasa banyak dosa dengan Ibuk. Sering membuat jengkel. Teringat kenakalan masa itu rasanya menyesal, sekarang berubah lebih baik saya yakin tak lepas dari doa Ibu.

Mungkin saat ini belum bisa menghauli, seperti acara Mbah Buyut, tapi masih kirim doa setiap selesai sholat. Semoga segala amal kebaikan dan ibadahnya diterima oleh Allah dan segala dosanya diampuni oleh Allah. Dan dimasukan surgaNya. 

Mendoakan kedua orang tua, baik yang sudah wafat atau masih hidup, sejatinya investasi akhirat untuk diri sendiri. Pelajaran hidup bahwa menyiapkan generasi sholeh sangat penting agar kelak selalu mendoakan kita ketika tiada. Waallaulam bishowab..

Surabaya, 23 Mei 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image