Keputusan Berdampak
Oleh: Sriyanto
Bersyukur hari ini Sabtu, 11 Mei 2024 diberi kesempatan mengikuti lokakarya Kepemimpinan bersama kepala sekolah. Tepatnya di SMP N 19 Surabaya. Pesertanya komite pembelajaran sekolah penggerak di wilayah kota Surabaya.
Kepemimpinan menjadi hal penting dalam mengelola sekolah. Keputusan seorang leader sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah. Tak hanya merencanakan dan melakukan aksi nyata, tapi jauh dari itu keputusan membawa dampak positif untuk kemajuan pendidikan. Jika itu bisa dilakukan maka menjadi kepemimpinan yang efektif.
Menurut fasilitator Ibu Endang, merujuk pada buku yang berjudul The Effective Executive karya Drucker, ada lima kebiasaan pemimpin yang efektif yakni mengelola waktu dengan baik, mengusahakan hasil terbaik, memberdayakan potensi aset, menentukan skala prioritas dan mengambil keputusan berdampak.
Lebih lanjut dalam keputusan berdampak, pendekatan yang dilakukan dengan langkah-langkah 5 T. Pertama, Telusuri kondisi kunci. Pada langkah ini bisa mengindetifikasi semua persoalan di sekolah. Dari berbagai masalah itu kita pilah mana masalah sehari-hari atau masalah umum baru yang harus di selesaikan segera.
Kedua, Tentukan kondisi batasan. Langkah kedua ini, sebuah aturan dasar menjadi batasan untuk mengatasi masalah. Misalnya masalah kinerja dan kedisiplinan guru. Maka batasan yang digunakan visi misi sekolah dan SOP yang dijalankan di sekolah tersebut.
Ketiga, Tetapkan kondisi ideal. Menyusun sebuah kondisi sebaik mungkin dan berdampak pada hasil belajar siswa. Misalnya semua guru didorong untuk mengikuti guru penggerak untuk meningkatkan kompetensi guru. Namun layanan dan hasil belajar siswa tetap diprioritaskan.
Keempat, Terapkan aksi nyata. Langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah yang dipilih. Pada langkah tidak lagi tataran abstrak, tapi wujud konkrit dan bisa di kontrol secara berkala. Disertai penanggungjawab setiap kegiatan.
Kelima, Temukan Umpan Balik. Dari aksi nyata itu pasti ada reaksi atau dampak yang terjadi. Saran dan masukan menjadi hal penting untuk memperbaiki pada keputusan yang dibuat, agar kondisi ideal dapat terwujud.
Setelah paparan dari fasilitator, ada sesi workshop mengimplementasikan teori dengan masalah yang dihadapi sekolah. Tugas lembar kerja (LK) ada dua, satu dalam bentuk file dan dituliskan dalam kertas Plano. Semua perwakilan sekolah mengerjakan tugas tersebut dengan baik.
Pada sesi terakhir fasilitator menggunakan metode Gallery Work. Lembar kerja di kertas Plano ditempel di dinding. Ada 1 orang yang stand by menjaga galeri dan siap menjawab pertanyaan dari pengunjung. Sedangkan dua orang bisa jalan-jalan mengunjungi galery sekolah lain atau belanja ide. Dari situ kita sama-sama belajar memahami masalah sekolah masing-masing. Sekolah lain berhak memberikan saran. Dan jauh lebih penting bisa mengadopsi strategi sekolah lain dalam mengatasi masalah dianggap baru.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam empat sore artinya berakhir. Tentu pertemuan yang sangat singkat ini banyak ilmu didapatkan. Dan menjadi pengalaman baru menentukan keputusan yang berdampak. Waallaulam bishowab...
Kedungturi, 11 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar