Tangan Terkepal

Tangan Terkepal
Oleh: Sriyanto 

Inilah kami wahai Indonesia 
Satu barisan dan satu cita
Pembela bangsa dan penegak agama 
Tangan terkepal dan Maju kemuka.
....

Itulah penggalan lagu Mars PMII. Bersyukur kemarin Kamis, 09 Mei 2024 bisa menyanyikan lagu mars PMII bersama kader dan para alumni. Acara dikemas silaturahim dan halal bihalal kader pergerakan. Di Desa Pundut Trate-Kec. Benjeng, Kab. Gresik. Tuan rumah Dr. Muhammad Sholeh, M.Pd. yang saat ini menjabat Kabag Mahasiswa Unesa.

Rasanya nostalgia bersama para alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Senyum ceria merebah raut wajah para senior. Datang dari berbagai daerah. Mendengar cerita banyak yang sukses. Ada yang jadi Akademisi, pengusaha, Jurnalistik, Komisi pemilihan umum (KPU), dan bergerak pada sektor swasta ainnya.

Mengingat masa lalu, PMII banyak kontribusi dalam kehidupan saya. Sejak SMP-SMA tidak pernah organisasi. Baru saat kuliah ingin berorganisasi. Termotivasi dari seorang teman, kalau saat kuliah nanti hanya 3 D (Datang, Duduk dan Diam). Hanya fokus kuliah saja, tetapi perlu belajar berorganisasi. Sehingga ada keinginan kuat untuk ikut organisasi. 

Dalam dunia kampus ada organisasi intra kampus dan ada organisasi Ekstra Kampus. Kalau intra kampus misalnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM). Dua lembaga ini kalau dalam struktur negara Presiden dan DPR seperti itulah. Sedangkan organisasi ekstra kampus, sangat beragam. Ada PMII, Himpunan mahasiswa Islam (HMI), GMNI, Forsi, LMND dan masih banyak lagi.

Karena sangat inginya ikut organisasi, kebetulan ada yang mengajak ikut organisasi Ekstra Kampus, pertama saya ikut organisasi 'A'. Biasanya sebelum jadi anggota ada pendidikan dan pelatihan (Diklat). Nah, dalam pendidikan itu hati merasa kurang pas mengikuti organisasi ini. Pelatihannya dikejar-kejar polisi. Akhirnya menuju tempat Wihara. Apalagi materi Diklat cenderung berhaluan kiri. Ajaran Karl Marx menjadi pedoman. Nilai agama seolah-olah diabaikan. Akhirnya tak lama tak krasan. Keluar dari organisasi itu.

Lalu, saya ingin ikut organisasi lagi namanya organisasi 'B'. Kalau sebelumnya berhaluan kiri, yang saya ikuti ini berhaluan 'kanan' garis keras. Tidak senang dengan pemerintah. Pemerintah dianggap thogut. Dasar negara Pancasila dianggap tidak sesuai dengan Islam. Intinya ingin mengganti idelogi bangsa menjadi syariat Islam. Dalam hati, saya ini kuliah jurusan Pancasila, rasanya salah alamat masuk organisasi ini. Langsung saya tak melanjutkan Diklatnya. 

Pengalaman masuk kedua organisasi itu, rasanya di persimpangan jalan. Lalu Inginya masuk HMI, tapi ada yang mengajak masuk PMII. Rasanya cocok sesuai kultur di desa. Anggotanya banyak dari desa khususnya Lamongan-gresik. Organisasi ini tidak Ekstrim kiri dan Ekstrim kanan. Tapi posisinya di tengah-tengah. Pergerakannya ikut membela negara dan menegakkan agama sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Apalagi punya motto dzikir, Pikir dan Amal Sholih.

Nah, merasakan organisasi ini sesuai dengan hati nurani dan pas sesuai dengan jurusan saya kuliah. Disinilah saya banyak ditempah berbagai ilmu dan pengalaman yang tidak saya dapatkan di bangku kuliah. Awalnya tidak bisa bicara didepan umum, akhirnya berani. Materi Diklat banyak mengajarkan bagaimana menjadi manusia problem solving. Materi analisis sosial dan sebagainya.

Berhadapan dengan pejabat, polisi menjadi hal yang biasa dalam forum audensi. Resiko ditangkap polisi saat demo dan pendampingan menjadi biasa. Belum lagi kerasnya perebutan posisi organisasi intra maupun ekstra kampus menjadi pengalaman yang berharga dalam kehidupan. Semua bekal itu saya rasakan begitu manfaatnya dalam dunia kerja maupun berkiprah dalam masyarakat. Management konflik, mengambil keputusan menjadi hal penting dalam berorganisasi di masyarakat. Meskipun aktif di organisasi PMII, IPK masih diatas 3 dan pernah merasakan beasiswa Supersemar beberapa semester. Alhamdulillah antara kuliah dan organisasi tetap terjaga. 

Terimakasih PMII, jazakallah atas ilmu dan pengalaman yang diberikan.. Teruslah bergerak pembela bangsa dan penegak agama. Tangan terkepal maju kemuka. Seperti lirik lagu Mars PMII. Waallaulam bishowab...

Kedungturi, 10 Mei 2024.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Keluar Zona Nyaman

Revolusi Mental