Kapal Dakwah
Kapal dakwah
Oleh: Sriyanto
Kapal dakwah berlabuh di Banyuwangi. Dalam Kapal itu berisi Para pejuang SMP Al Hikmah Surabaya. Kapal itu punya dua misi yakni Silaturrahim dan Rihlah. Ustadz Triyanu salah satu pegawai SMP Al Hikmah asal kelahiran Banyuwangi menjadi tempat merajut Silaturahim.
Silaturrahmi merupakan anjuran baginda Rasul. Sebagaimana haditsnya, " Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR. muslim). Begitu besar manfaat silaturahim, kapal dakwah terus merajut silaturahim diantara saudara Al Hikmah.
Kapal dakwah membawa rombongan delapan puluh orang. Dua puluh delapan Ustadzah dan lima puluh dua Ustadz. Kapal itu berlabuh tgl 23-25 Juni 2024. Berangkat malam hari pukul 20.00 wib sampai di Masjid Agung Banyuwangi 04.30 pas waktunya sholat Subuh.
Dalam perjalanan sedikit kendala di pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Antri padat merayap banyak mobil yang mau nyebrang ke Bali dan Lombok. Hampir satu jam menunggu antrian. Lepas dari antrian rasanya lega, cuuss menuju Masjid Agung Banyuwangi.
Setelah sholat subuh, menikmati suasana taman Sritanjung dan taman Blambangan dengan suasana udara sejuk berselfi ria. Duan taman terletak di Alun-alun Banyuwangi. Di samping taman ada warkop yang jualan ketan dan gorengan anget tambah nikmat rasanya.
Jarak rumah Ustadz Triyanu dengan Alun-alun Banyuwangi cukup lima belas menit. Sehingga tidak butuh waktu lama menuju lokasi. Tiba di rumah Shohibul hajat tepat pukul 08.00 wib. Dengan suasana mendung dan udara sejuk menambah kehangatan acara silaturahim.
Sebuah tradisi di acara silaturahim selalu diawali tadarus bersama, membaca sholawat. Bacaan Al Qur'an dan sholawat menjadi wasilah meraih keberkahan. Acara selanjutnya sambutan tuan rumah, kepala sekolah dan tausyiah.
Masih teringat tausyiah yang disampaikan Ustadz Choirul Hadi (Ketua Paguyuban). Agar hidup lebih bermakna dan berkah harus menempuh ' sekolah' 6S tingkatan: pertama, SD (sholat Dhuha). Kedua SMP (Sholat Malam Perjuangkan). Ketiga, SMA (Senang Membaca Al Qur'an). Keempat , S1 (Shodaqoh). Kelima, S2 (Selalu Silaturahim). Keenan, S3 (Senantiasa Syukur dan Sabar).
Selanjutnya cara ramah-tamah. Salah berkahnya silaturahim menikmati makanan khas Banyuwangi. Sambel tempong, masakan ikan cumi, brengkesan ikan laut, dorang bakar ditambah nasi empok (srubuk jagung) masyallah nikmat rasanya. Misi pertama kapal dakwah telah tercapai. Nikmat mana yang Engkau dustakan. Wallahu alam bishowab...
Bersambung...
Kedungturi, 27 Juni 2024
Komentar
Posting Komentar