Sade
Sade
Oleh: Sriyanto
Ditengah arus modernisasi, ternyata masih ada desa yang mempertahankan budaya lokalnya. Dikenal desa unik salah satunya desa Adat Sade dari suku Sasak-Lombok Tengah.
Desa Sade salah satu destinasi yang sering dikunjungi wisatawan. Ada keunikan tersendiri Desa Sade. Misalnya bentuk bangunan rumah. Atapnya dari alang-alang yang diikat kuat. Bagian penyaga dari bambu dan bagian dalam rumah masih berupa tanah yang dipetak untuk menjadi alas kamar. Semuanya serba tradisional.
"Desa Sade sudah ada lima belas generasi. Di huni 700 orang. Dimana pernikahan satu keturunan, tidak boleh diluar desa Sade," ujar Guide lokal.
Saat saya berkunjung dengan rombongan Al Hikmah Surabaya disambut dengan tarian Peresean. Tarianya mirip bela diri, di mana dua orang bertanding membawa senjata berupa rotan sebagai pemukul dan tameng yang terbuat dari kulit kerbau.
Tarian ini memiliki makna dalam budaya Sasak, yaitu wujud kekuatan dan keberanian para pemainnya. Dengan gerakan yang gesit dan keahlian dalam mengelola senjata, para penari mampu menghipnotis pengunjung. Seperti orang berkelahi sungguhan. Akhirnya ada salah satu pemain terpukul kepalanya, itu bertanda kalah dan menyerah.
Setelah pertunjukan tarian, para pengunjung diajak berkeliling di desa Sade untuk melihat langsung bentuk rumah, dan hasil kerajinan tenun. Keahlian menenun ini menjadi syarat wajib menikah. Hasil kerajinan tenun menjadi sumber penghasilan perekonomian, selain pertanian.
Tradisi lain di desa Sade yakni tradisi menculik. Tradisi Kawin Culik. Tradisi unik di mana pemuda yang ingin menikah akan "menculik" calon istrinya saat malam hari. Namun, ini bukanlah penculikan dalam arti sebenarnya, karena proses ini dilakukan dengan persetujuan antara kedua belah pihak keluarga. Setelah proses penculikan, kedua keluarga akan melakukan musyawarah untuk membahas pernikahan yang akan dilakukan. Jika kesepakatan tercapai, maka pernikahan akan dilangsungkan sesuai dengan adat istiadat suku Sasak.
Yang unik lagi di desa Sade adalah kotoran kerbau sebagai pembersih lantai. "Kotoran yang baru keluar dari kerbau, masih hangat," ujar Guide
Saya sendiri tidak bisa membayangkan seperti apa peristiwanya. Saat berkunjung kemarin tidak ada yang mencoba itu. Tapi itu menjadi tradisi yang dilakukan. Warga desa Sade meyakini tradisi itu dapat mengusir serangga dan menangkal serangan mistis.
Dengan berbagai keunikan dan kekayaan budaya yang dimiliki, Desa Sade menjadi destinasi wisata favorit yang menawarkan pengalaman budaya yang autentik dan menarik.
Kedungturi, 24 Juni 2025
Komentar
Posting Komentar