Kisah Penuh Hikmah

Kisah Penuh Hikmah 
Oleh: Sriyanto 

Membaca Al Qur'an, surah Ibrahim tepatnya ayat 36-40 rasanya merinding dan mata berkaca-kaca, sampai meneteskan air mata. Hati bercampur aduk ingin mengetahui asbabul nuzul dan makna yang terkandung di dalamnya.

Pada ayat 35-36 yang artinya, " Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala. "Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,".

Ayat selanjutnya, Artinya,"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur,".

Dari ayat diatas, membaca asbabul Nuzul dari beberapa referensi. Kondisi saat itu Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismail keluar rumah atas persetujuan Sarah. Ismail yang masih kecil, mengikuti untanya tanpa mengetahui tujuannya, tanpa disadarinya, sampailah pada daerah yang asing baginya, suatu daerah yang terletak di antara bukit-bukit batu yang gersang, yang sekarang bernama kota Mekah.

Singkat cerita Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail. Dengan rasa beratnya Hajar di tinggal Nabi Ibrahim, Hajar bertanya kepada Ibrahim, "Apakah Allah yang memerintahkan kepadamu agar aku ditempatkan di daerah sunyi lagi tandus ini?" Ibrahim menjawab, "Benar." Hajar menjawab, "Jika demikian, Dia (Allah) tidak menyia-nyiakan kita." Maka berangkatlah Ibrahim ke Palestina, menemui istrinya Sarah.

Perjalanan menuju Palestina, hati Nabi Ibrahim tidak tega lalu berdoa kepada Allah SWT diabadikan dalam Al Qur'an Qs. Ibrahim. Doa itu langsung dikabulkan oleh Allah. Ketik Hajar lari kecil, mencari sumber air tidak ketemu kesan kemari. Yang saat ini menjadi ritual lari kecil Sofa- Marwah. Kaki Ismail memanjat karena kehausan. Lalu terpancarlah air dari tanah bekas pukulan kaki Ismail yang sedang menangis. 

Di saat itu, timbullah pada diri Hajar rasa syukur kepada Allah atas rahmat-Nya yang tiada terhingga, dan timbullah dalam hatinya harapan akan kelangsungan hidupnya dan putranya lalu diminumkannya air itu kepada putranya Ismail. Karena khawatir air itu habis dan lenyap kembali ke dalam pasir, maka ia mengumpulkan air itu dengan tangannya, seraya berkata, "Zam! Zam! (Berkumpullah! Berkumpullah!)".

Kota Mekkah negeri yang saat ini aman, tenteram, dan sentosa, serta terpelihara dari peperangan dan serangan musuh tak lepas dari doa Nabi Ibrahim AS.

Selain itu permohonan Nabi Ibrahim, agar anak dan cucunya tidak menyembah berhala. Banyak orang tersesat karena berhala. Agar generasi tetap mengikuti petunjuknya dan melaksanakan sholat. Doa itu terekam dalam Ayat 40, "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku,".

Dari kisah ini, jika direnungkan banyak hikmah yang bisa diambil. Pertama, jika mendapat perintah dari Allah SWT dan dalam keadaan apapun tetap taat atas perintahnya, pasti selalu dalam lindungan Allah SWT.

Kedua, ketaatan Hajar dan Ismail tak lepas dari keteladanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim seorang hamba yang lurus atas perintah Allah SWT. Hikmah buat seorang Ayah menjadi teladan pada keluarganya yang selalu berdoa untuk kebaikan anak dan cucunya.

Ketiga, apabila kita terus berikhtiar dengan sungguh-sungguh menuju apa yang kita mimpikan, insyaallah pasti tercapai tujuan yang diinginkan. Sebagaimana diajarkan Hajar ketika mencari air kesana-kemari, akhirnya ketemu sumber air yang membawa keberkahan dan dinikmati sampai hari ini yakni zam-zam.

Keempat, Doa Nabi Ibrahim agar anak keturunan dijauhkan dari berhala. Hal ini menandakan menyembah berhala sangat menyesatkan. Dalam konteks masa kini 'berhala' beragam macamnya. Bisa berbentuk harta, jabatan, wanita yang bisa menjauhkan diri sama Allah. Oleh karena itu tidak menjadi harta dan tahta menjadi 'berhala' yang bisa menjerumuskan dalam kesesatan. 

Kelima, Nabi Ibrahim berdoa lebih khusus agar anak dn cucunya tetap mendirikan sholat. Hal ini menunjukkan pentingnya sholat, sebagai bukti tunduk dan patuh sama Allah SWT. Sholat menjadi amalan utama dalam beragama. Sholat adalah tiang agama, tanpa sholat agama ini runtuh. Dengan sholat, keimanan dan keislaman menjadi kokoh, dan akan terhindar dalam kesesatan.

Demikian kisah keluarga Nabi Ibrahim yang terekam dalam Al Qur'an menjadi teladan bagi umat dan penuh hikmah. Waallaulam bishowab..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keputusan Berdampak

Jalan Dakwah Jalur Lomba

Bing Creator Image