Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Doa Ibu

Seorang Ibu tua lama tak memiliki anak. Di usia tua dikaruniai putri semata wayang. Sebut saja putrinya bernama bunga. Ia dibesarkan dan di sekolahkan sampai sarjana. Harapannya dewasa kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan mencukupi kebutuhan keluarga. Lulus sarjana, bunga melamar pekerjaan di sebuah sekolah. Melewati beberapa tes akhirnya bunga di terima sebagai guru TK. Ibunya senang bukan main. Putrinya sudah bekerja. Tak sia-sia menyekolahkan sampai sarjana. Dua tahun kemudian bunga menikah dengan seorang laki-laki pilihannya. Setelah menikah ingin pisah dengan Ibunya. Bunga dan suaminya kontrak rumah. Alasannya ingin belajar mandiri dan tidak merepotkan orang tua. Satu tahun kemudian bunga dikaruniai anak. Karena anaknya tidak boleh di 'momong' Ibunya, oleh suaminya bunga diminta berhenti mengajar di sekolah. Harapan suami, istrinya fokus pada anaknya. Dengan keputusan itu, Ibunya radak sedih dan kecewa. Keinginannya bunga tetap bekerja. Urusan anak di rawat Ibun

Pendidikan Anti Korupsi

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI BERKISAH Oleh: Sriyanto  Persoalan korupsi di Indonesia tak kunjung surut. Korupsi merupakan perbuatan yang merusak sendi kehidupan. Dampaknya memberangus hak-hak Masyarakat dalam aspek pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kasus terbaru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan AS selaku Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo sebagai Tersangka Korupsi. Terindikasi melibatkan Bupati Sidoarjo (KPK, 23/2/2024).  Ada beberapa faktor penyebab melakukan korupsi. Pertama, sistem yang korup. Artinya lingkungan dan perangkat kerja yang menjadikan dirinya larut dalam perbuatan korupsi. Bisa jadi awalnya orang memiliki integritas, tapi terjebak dalam sistem yang mengharuskan berbuat korupsi. Kedua, keserakahan. Secara ekonomi sudah cukup bahkan berlebih, akan tetapi dengan kekuasaan bisa menambah hasrat keserakahan. Maka perlu adanya penindakan dan pencegahan. Penindakan dilakukan oleh para penegak hukum dengan memberikan huk

Aset Masjid

Gambar
Aset berharga bagi muslim bukan terletak megahnya bangunan masjid. Bukan banyaknya kas masjid. Tapi memiliki Remaja masjid (Remas) yang mampu memakmurkan masjid. Di sekeliling kita sering menjumpai bangunan masjid mewah, tapi kosong penguninya. Jama'ah cuma sekelintir. Kegiatan tak begitu banyak bermanfaat baginumat. Rata-rata yang aktif generasi tua. Padahal generasi tua tak selamanya bisa melanjutkan. Ada masa batas usia. Perlu sekiranya ada proses kaderisasi. Menyiapkan generasi selanjutnya. Oleh karena itu mengoptimalkan peran remas sebuah keharusan. Salah satunya caranya memberikan tantangan mengelola kegiatan di masjid. Alhamdulillah kemarin tantangan yang diberikan pada sobat remas Hikmatul Hakim oleh pengurus terselesaikan dengan baik dan berjalan lancar. Mengelola kegiatan menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H dengan mengadakan lomba Tahfidz dan Mewarnai. Patut diapresiasi mulai rancangan kegiatan dikelola sobat remas. Membuat proposal, brosur, spanduk, sertifikat, pesan pi

SMART

Gambar
Melihat Zahra dan Hana presentasi dan kepiawaian dalam menjawab pertanyaan dari dewan juri tambah yakin bisa Juara. Akan tetapi keyakinan itu tidak boleh mendahului takdir. Bisanya hanya tawakal pada Allah SWT. Manusia hanya berusaha dan berencana, tapi takdir Allah hal terbaik. Menjelang pengumuman para Juara. Bertemu salah satu dewan juri KTI. Rupanya beliau alumni Universitas Negeri Surabaya. Angakatan 1999. Sempat ngobrol singkat. "Karya siswanya bagus. Sangat menginspirasi. Membuat media sederhana buat anak Autis,' ujarnya. Saya sampaikan terimakasih atas apresiasinya. Dan beliau menyampaikan hasilnya terbaik. Tunggu saja pengumuman. Mendengar jawaban itu, ada tanda baik. Zahra dan Hana senang sekali. Hasil terbaik perlu dibuktikan dari pengumuman panitia. Saat itu diumumkan mulai dari Juara harapan 1, 2,3. Lama tidak dipanggil. Bikin penasaran. Panitia menyebut Juara 1 dari Surabaya. Rasanya terharu. Lunas terbayarkan, perjuangan selama bimbingan. Butuh kesabaran menungg

Segitiga Emas

Gambar
Ada dua siswa namanya Azzahra dan Hana punya mimpi meraih prestasi dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah (KTI). Tidak hanya sekedar bermimpi. Mereka sungguh-sungguh meraih impian itu. Hal ini terlihat saat bimbingan semangat luar biasa. Ketekunan dan saling melengkapi keduanya. Cepat menangkap dan memahami permasalahan yang dikaji. Tak cukup bimbingan di sekolah, saat di rumah ingin konsultasi lewat zoom meeting.  Ketika ada informasi lomba KTI, mereka langsung ingin ikut. Pada bulan Februari 2024 ada dua Event Lomba yakni  MAGIC 2024 (MAN Gresik Integreted Competition) Tingkat Jawa Timur dan YNSF (Young Nasional Science Fair) Malang yang di selenggarakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association). Pada event MAGIC 2024 Grand Final dilaksanakan tanggal 22 Februari 2024. Alhamdulillah karya Zahra dan Hana lolos grand final. Sebelumnya dari 25 peserta diseleksi abstrak, lolos 14 peserta. Lalu seleksi full paper diambil 6 terbaik.  Kemudian mempresentasikan dihadapan dua juri y

Profesor NU

Gambar
Kemarin dapat kabar duka civitas akademika Universitas Negeri Surabaya. Salah satu guru besarnya Wafat yakni Prof. Dr. H. M. Ali Haidar, MA. menghadap ke Rahmatullah. Semoga segala amal ibadahnya diterima dan segala dosanya diampuni oleh Allah SWT. Serta dalam keadaan Khusnul khatimah. Saya punya kenangan sama beliau saat menjadi dosen Pembimbing skripsi waktu itu. Mungkin dalam catatan 'sejarah' dosen Pembimbing skripsi lintas jurusan. Saat itu, ketua Jurusan PPKn adalah Dr. Warsono, M.Si, saya mengajukan proposal skripsi tentang Nahdhatul Ulama (NU). Beliau merekomendasikan Prof. Ali Haidar, MA Dosen Jurusan sejarah, pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam menjadi pembimbing saya. Alasannya Prof. Ali Haidar penulis buku berjudul Nahdlatul Ulama dan Islam di Indonesia (Pendekatan Fiqih politik) yang diterbitkan Gramedia, 1994. Buku itu selalu dijadikan rujukan menulis tentang NU. Beliau dikenal Profesor NU. Waktu itu saya menghadap dengan surat rekomendasi ketu

Karya Sobat Remas

Gambar
Sekecil apapun karya seseorang patut diapresiasi. Agar menjadi semangat untuk terus berkarya. Pagi ini dapat informasi berupa Flayer karya kreatif sobat Remas MHH. Terkait lomba menyambut ramadhan untuk santri TPQ Masjid Hikmatul Hakim. Bagi kita yang berkecimpung dunia pendidikan melihat hal biasa dilakukan di sekolah. Tapi bagi saya hal yang luar biasa dihasilkan remaja masjid. Di sekolah sangat mudah untuk mengorganisir siswa dalam melaksanakan kegiatan. Mulai buat flyer, proposal kegiatan sampai pelaksanaan kegiatan. Karena di sekolah ada aturan yang mengikat. Ada kepatuhan siswa terhadap guru sehingga mudah untuk diarahkan. Waktu koordinasinya pada jam sekolah. Sangat berbeda dengan kondisi lingkungan Masjid. Para remaja yang heterogen. Tidak semua punya pengalaman organisasi di sekolah. Apalagi Generasi milenial saat ini sangat susah di arahkan di Masjid. Karena punya komunitas sendiri di dunia Maya. Ketika ada beberapa remaja masjid yang terpanggil berpren aktif di M

Nikmat Bertemu Ramadhan

Nikmat Bertemu Ramadhan Oleh: Sriyanto Tadi pagi mengikuti kajian rutin bada subuh di Masjid Hikmatul Hakim. Tausyiah disampaikan oleh ustadz Abdullah Abu Hasan. Ada kisah menarik yang patut menjadi renungan kita bersama. Beliau menceritakan sebuah kisah sahabat Nabi oleh Thalhah Bin Ubaidillah yang diriwayatkan Ibnu Majah. Kisahnya kurang lebih begini. Thalhah memiliki dua sahabat, Yang satu seorang sahabat Nabi sungguh-sungguh dalam beramal dibandingkan temannya. Beliau ikut dalam sebuah pertempuran (jihad) dan mati syahid. Sedangkan sahabat yang satunya amalan ibadahnya biasa-biasa saja masih hidup setahun kemudian. Ia ditakdirkan meninggal di atas ranjangnya.  Sahabat Thalhah bin Ubaidilah bermimpi melihat keduanya berada di pintu surga. Lalu orang yang meninggal belakangan dan mati di atas ranjangnya dipersilahkan masuk surga terlebih dahulu. Setelah itu baru temannya yang lebih sungguh-sungguh jihad dijalan Allah yang terbunuh di medan pertempuran dipersilahkan masuk. Thalhah men

Istiqomah

Ada pepata," Istiqomah itu berat, kalau ringan namanya Istirahat,". Bersikap Istiqomah memang butuh perjuangan. Butuh kesungguhan dan berpegang teguh pada nilai kebaikan. Tentu bukan hal mudah tapi banyak ujian, godaan dan tantangan tersendiri. Saya punya cerita ada dua Jama'ah yang bisa bersikap Istiqomah. Saya salut dan angat topi pada beliau berdua. Satu Usianya sudah 74 tahun. Seorang pensiunan butuh pabrik. Meskipun sudah tua, tapi semangat belajar Al Qur'an luar biasa. Walaupun bacanya terbata-bata tak ada rasa minder dengan temannya. Terus Istiqomah mengikuti program Tahsin. Program ini sudah hampir tiga tahun. Sepekan sekali. Tapi tingkat kehadiran mengalahkan yang muda. Pada awal program ini berjalan sekitar dua puluh orang yang mengikuti. Berjalannya waktu, mulai surut yang mengikuti. Alhamdulillah masih bertahan kurang lebih delapan orang. Apalagi dimusim hujan seperti ini godaan berat. Antara tetap mengaji atau istirahat. Yang menjadikan saya ikut semangat

Arsitek Cilik

Gambar
Anak zaman Now identik dengan kreatif dan inovatif. Itulah yang saya rasakan, ketika menguji karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas 7. Temanya Sustainable Life (Kehidupan yang berkelanjutan). Lebih khusus membuat produk Green Building. Ketika anak-anak mempresentasikan karyanya berupa miniatur gedung ramah lingkungan sungguh takjub dan diluar Ekspektasi. Dalam hati kecil saya berbicara, anak masih usia SMP sudah punya imajinasi luar biasa. Potret gedung bervariasi. Ada model Rumah, Masjid, Hotel dan gedung sekolah.  Yang menakjubkan lagi adalah rata-rata semua produk konsepnya ramah lingkungan, pengelolaan sampah, hemat energi dn terbarukan, pengelolaan air dan tata letak pas banget. Saat menguji saya bertanya, ide darimana kalian membuat gedung sekolah model seperti itu? Para siswa menjawab mencari informasi di Internet menemukan model sekolah di Korea Selatan. Lalu ditunjukkan gedungnya. Saya bandingkan dengan miniatur yang dibuat mendekati sempurna. Y

Pasti Anda Tahu

Tadi malam diteras masjid ada obrolan ringan. Salah satu jamaah memancing saya, besok milih Capres siapa Ustadz?. Saya jawab diplomasi kita netral saja. Semua calon baik untuk Indonesia lebih kedepan. Jama'ah celetuk, ya tidak seperti itu. Netral-netral saja. Jama'ah atau orang lain butuh referensi calon pemimpin bangsa yang terbaik. Karena tidak semua orang melek politik butuh pengetahuan pilihan politik. Ketika didesak begitu, akhirnya saya menyerah. Saya berikan kriteria memilih pilpres. Inipun berdasarkan hati nurani dan sebatas yang saya ketahui. Pertama, Pemimpin yang Religius. Pemimpin yang memiliki akhlak baik. Bisa merangkul semua agama. Tidak memihak salah satu agama. Peduli terhadap sarana dan prasarana tempat ibadah semua agama. Pasti anda tahu. Kedua, Peduli Pendidikan. Pemimpin yang peduli terhadap pendidikan. Pendidikan sarana utama memperbaiki bangsa. Ada calon yang sejak muda peduli nasib bangsa khususnya pendidikan di daerah terpencil. Saat itu muncul ide Indo

Kabar Gembira

Gambar
Menjelang Pilpres dan mas tenang ini banyak kabar berseliweran di media sosial. Kemarin saya dapat dua kabar gembira. Bukan kabar dapat amplop untuk berangkat ke TPS untuk mencoblos calon tertentu. Bukan kabar rapelan tunjangan pensiun menjelang pilpres. Bukan kabar dpat bntuan sosial (bansos) yang marak beredar. Dan bukan kabar soal kenaikan gaji Bawaslu.  Tapi saya dapat kabar dari penerbit Mizan. Kemarin dapat ada email masuk tentang Surat Akad Naskah (SAN) karya Hanif putra saya. Bantin saya pakai Akad segala seperti nikah hehehe. Tapi akad sebagai kesepakatan kedua belah pihak antara penulis dan penerbit. Karya cerita pendek (Cerpen) Hanif lolos seleksi dari tim penerbit dalam kategori Kecil-Kecil punya karya (KKPK). Program ini di gagas Penerbit Mizan kerjasama dengan sekolah-sekolah. Kebetulan SD Al Hikmah Surabaya mengikuti kerjasama itu. Sudah hampir lima tahun kerjasama dengan penerbit Mizan. Desainnya model workshop menulis Cerita pendek. Narasumbernya dari Mizan seorang pen

Pulang Kampung

Suatu kebahagiaan tak terhingga sebagai orang tua ketika disambangi anak dan cucunya. Begitu juga kebahagiaan seorang anak ketika melihat orang tua yang masih sehat dan selalu memberi nasehat. Itulah yang rasanya saat cuti liburan dua hari ini. Saya manfaatkan silaturahim orang tua ke kampung Lamongan. Ketika cucunya turun dari mobil, bapak sudah menyambut di depan rumah dengan rasa gembira. Mencium pipinya rasanya lama tak bertemu. Senang sekali bertemu cucunya. Apalagi bisa diajak ngobrol sambil tertawa. Begitulah keinginan sederhana orang tua hanya ingin disambangi. Tak berharap yang berlebihan. Kalau diberi uang, uangnya dibagikan lagi ke cucunya. Kalau diajak tempat wisata atau makan tak mau. Ada ide dari istri, kita buat bakso dan bawa buah-buahan di makan bersama di rumah. Rasa bahagia bukan main, makan bersama Bapak bersama cucu-cucunya apalagi masakan menantu sendiri.  Sejak Bapak sendiri di rumah, saya berusaha sebulan sekali pulang kampung. Apalagi usia sudah 72 tahun harus

Pejuang MHH

Gambar
Pemuda memiliki peranan penting bagi bangsa dan agama. Dalam catatan sejarah pemuda menjadi tonggak perubahan. Baik dalam konteks kenegaraan maupun keagamaan.  Dalam bidang keagamaan misalkan. Bagaimana para sahabat diusia muda memiliki semangat untuk berdakwah demi syar agama. Sebagai media perjuangan adalah Masjid. Masjid menjadi tempat mengatur strategi dan memeroleh ilmu. Di era digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana merangkul pemuda untuk berperan aktif di masjid. melanjutkan tongkat estafet para sahabat dan ulama syar agama Islam. Jika kita lihat di masjid-masjid sangat sedikit sekali anak muda hatinya dekat masjid. Penghuni dan jamaah banyak didominasi orang tua sudah berumur. Dengan kegelisahan ini, saya mencoba mengumpulkan remaja masjid yang sempat vakum hampir setahun. Alhamdulillah dengan semangat dan kesadaran remaja Masjid Hikmatul Hakim (Remas MHH) bisa hadir tadi malam Kamis, 08 Februari 2024 bad sholat Isya'. Kurang lebih dua puluh pemuda. Sebagai

Kritik Sosial

Gambar
Sebenarnya sudah menahan tak menulis tentang isu politik. Sejak para akademisi bersuara. Rasanya tergelitik, dan jari gatal ingin menulis isu politik. Sebagai mantan aktivis nalar kritis tak bisa terbendung. Izinkan saya menuliskannya. Para guru besar, civitas akademika sebagai benteng moral sampai bersuara ini bertanda negara dalam 'bahaya'. Kita tahu puluhan kampus sudah menyatakan sikap sebagai kritik sosial terhadap pemerintah . Mulai kampus ternama UGM, UI, ITB, Unair, Unibraw, Unesa dan diikuti kampus swasta lainnnya. Rata-rata menyampaikan keprihatinan kondisi demokrasi hari ini. Demokrasi mulai di kebiri dan dicederai. Apalagi ditambah pernyataan Presiden Jokowi boleh kampanye dan memihak menyulut kemarahan warga kampus. Gelombang gerakan moral ini mulai terus bergerak menyuarakan agar pemilu tetap jujur dan adil sesuai prinsip dalam konstitusi. Sangat memalukan jika Presiden ikut "cawe-cawe' untuk memenangkan anak sendiri. Seyogyanya presiden bersi

Susah dan Gembira Banjir

Susah dan Gembira Banjir Oleh: Sriyanto Dua hari hujan lebat membuat beberapa daerah di Sidoarjo banjir. Khususnya di Kedungturi -Taman- Sidoarjo. Saya tinggal sudah lima belas tahun, baru kali ini jalan sekitar rumah banjir. Rumah tetangga sebelah, air sudah masuk dalam rumah. Pintu arah masuk perumahan air sudah  selutut. Akibat Air dari sungai meluber ke jalan-jalan. Akibat genangan air itu, sore hari banyak sepeda motor mogok. Ada yang terjatuh karena tak terlihat ada lubang. Jalan macet. Melihat kondisi tersebut, kemarin malam Pak RW dan Pak Kades sidak lokasi dan menelusuri sungai muara  air tertuju. Ternyata ditemukan tumpukan sampah pada kali judek-Waru. Saat itu juga Pak Kades Kedungturi koordinasi dengan dinas lingkungan dan Jasa marga Kabupaten Sidoarjo. Siang tadi, tim diknas lingkungan dan Jasa marga dibantu warga sekitar langsung action membersihkan sampah yang mengunung itu. Setelah dibersihkan air mengalir lancar dan air disekitar perumahan mulai surut. Selain tumpukan

Bibit Penggiat literasi

Gambar
Oleh: Sriyanto Dalam hal menulis, salah satu yang Saya kagumi adalah Abah Dahlan Iskan. Sampai hari ini, Saya setiap pagi mewajibkan diri membaca tulisannya. Karena beliau setiap hari menulis, kolom disway. Beliau orang yang konsisten dan disiplin pada dirinya sendiri untuk menulis. Terhitung sejak tahun 2018 sampai sekarang menulis tanpa putus. Saya masih teringat motivasi dari Abah Dahlan Iskan dalam catatan disway. Kurang lebih begini pesannya, Belajar menulis itu ibarat naik sepeda. Terus berlatih lambat laun akan bisa. Dalam hal tulis menulis juga demikian, teruslah menulis tanpa menunggu tulisan sampai bagus. Nanti bagus dengan sendirinya. Pesan itulah saya praktikan. Saya mencoba belajar menulis tentang apa saja. Dari apa yang saya lihat, saya dengar dan saya rasakan. Yang penting menulis. Mengalir saja seperti bercerita. Meskipun sampai hari ini tulisan saya masih belum bagus.  Pengalaman saya ini, coba saya tularkan pada Hanif putra kedua. Saya minta menulis  pengalaman yang d