Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

A Champions in My Heart

Gambar
A Champions in My Heart Oleh: Sriyanto  Seminggu lalu ada informasi SD Ikrom Fair. Sekolah Islam yang perkembangan cukup baik. Lokasi dekat rumah. Ikrom Fair salah kegiatan menarik siswa untuk bisa mendaftar di SD Ikrom Wage Sidoarjo. Peserta yang di undang anak-anak TK di sekitarnya. Salah satu acara dikemas berbagai lomba. Diantaranya lomba tahfidz Juz 30. Mendengar informasi ini, Nawwaf tertarik untuk mengikuti. Mewakili TK Nurul Yaqin-Taman Aloha. Setiap hari semangat belajar menghafalkan surat-surat yang dipilih oleh panitia. Kemudian Uminya mendaftar untuk ikut lomba. Setelah mendaftar, buktinya ditunjukkan tampaknya senang luar biasa dan antusias. Kapan lombanya, Mi?," Ujar Nawwaf. Uminya Jawab," Sabtu, tgl 29 Oktober 2023 Adek Nawwaf,". Nawwaf: 'Kok lama banget, aku pingin ikut?' Umi: 'Sabar ya Nak,". Beberapa hari setelah pulang sekolah, minta murajaah surat yang sudah di hafal. Alhamdulillah sudah lancar. Siap mengikuti Lomba.  Kamis sore, pula

Refleksi Bulan Bahasa

Gambar
Refleksi Bulan Bahasa Oleh: Sriyanto  Bulan Oktober dikenal sebuah bulan Bahasa. Dimana ada peristiwa bersejarah, Bahasa Indonesia dijadikan Bahasa pemersatu bangsa. Tanggal 28 Oktober 1945 diikrarkan sumpah pemuda. Salah satu bunyinya.” Kami putra-putri Indonesia menjujung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Inilah landasan mengapa setiap bulan Oktober diperingati sebagai bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Betapa pentingnya memiliki bahasa persatuan yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia sudah disadari oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, salah satu ikhtiar yang dilakukan SMP Al Hikmah Surabaya Mengadakan Refleksi Bulan Bahasa dan Launching Majalah Literasi bagian dari membumikan literasi di sekolah.  Tujuan Kegiatan ini pengembangan budaya literasi sekolah dengan kreatifitas siswa. Dan Terbitnya Majalah Literasi sebagai media bagi guru dan siswa untuk terus berkarya dalam berliterasi. Acara Refleksi dikemas dengan tampilan musikalisasi Puisi, Drama, Pitutur Jawa, Story Tellin

Salam Literasi

Gambar
Alhamdulillah... Akhirnya terbit juga Majalala Literasi SMP Al Hikmah Surabaya 2023. Sebagai kado bulan bahasa. Salam Literasi untuk Pembaca! Kami sambut pembaca di edisi perdana Majalah Literasi SMP Al Hikmah Surabaya. Tema pada edisi ini “MEMBUMIKAN LITERASI”. Harapan lahirnya majalah ini memantik semangat literasi dalam jiwa yang haus akan pengetahuan. Sebuah perjalanan melalui kata- kata yang mencerahkan dan membumi. Dalam setiap halaman, kami mengajak pembaca untuk merasakan getaran kata-kata, menjelajahi kisah-kisah yang memikat, praktik baik guru penggerak, pengalaman para pengajar, mimbar agama, cerpen, puisi dan opini mendalami makna literasi yang menginspirasi. Semoga tiap lembar majalah ini dapat menjadi sumber ilmu dan cahaya bagi bumi literasi di hati pembaca. Mari bersama-sama membentuk dunia yang lebih cerdas, lebih bijak, dan lebih tercerahkan melalui dunia literasi.   Tak lupa, kami sangat menghargai kontribusi dan umpan balik dari pembaca. Jangan ragu untu

Dagelan Politik

Gambar
P oleh: Sriyanto Politik ibarat drama sinetron. Ada panggung sandiwara. Ada berperan gembira. Ada yang kecewa. Ada yang terluka. Ada yang tertawa. Ada berwatak plonga-plongo. Ada berwatak tegas. Itulah wajah konstelasi 2024. Seperti dagelan politik.  Semua terjadi pasti ada sutradaranya. Membuat sandiwara politik, sah-sah saja. Tapi Jangan merusak tatanan hukum dan demokrasi. Yang telah lama diperjuangkan untuk keadilan semua rakyat Indonesia. Hari ini publik membaca, hukum dibajak untuk kepentingan keluarga. Seperti kasus di Mahkamah Konstitusi, menjilma Mahkamah Keluarga. Ada dorongan Ketua MK untuk mundur. Banyak mahasiswa protes atas kasus itu, bahkan terbaru ada yang melaporkan ke Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). Karena ada unsur nepotisme keluarga. Saya kira laporan itu akan menguap begitu saja. karena keputusan itu tidak bisa di pidana. Hanya persoalan etika seorang Hakim. Hanya hukuman sosial yang berlaku, tidak memilih calon muda itu. Kalau tidak kehilangan akal

Lawan Politik Dinasti

Gambar
Oleh: Sriyanto Gibran resmi di usung Golkar maju sebagai  Cawapres Prabowo. Prediksi saya 99 % akan disetujui partai koalisi. Dan dideklarasikan besok Ahad.  Tentu itu realitas politik yang terjadi. Banyak kader Golkar kecewa, karena tak mampu mengusung Ketum sendiri. Dan ini jelas turunnya warwah Ketum Partai. Ada Zul dari PAN, AHY dari Demokrat, ada Yusril dari PBB. Mereka semua dikalahkan sosok Gibran. Menghilangkan akal sehat. Tapi ini semua karena alasan pramatisme politik. Yusril pernah menyampaikan diberbagai media bahwa putusan MK cacat hukum, memberi peluang Gibran. Tapi karena karena kalah suara di koalisi. Maka harus ikut keputusan koalisi. Golkar ingin diuntungkan adanya Gibran. Harapannya Pak Jokowi all out memenangkan putranya. Suara Jokoisme beralih dukungan ke Golkar. Bisa jadi buntung, dulunya orang mendukung Jokowi karena sekarang ada unsur dinasti politik sehingga enggan memilihnya. Tentu lihat nanti apakah Jokowi masih berpengaruh? Majunya Gibran sebagai Cawapres, t

Laporan Penelitian

Gambar
'Sampai siang ini hanya dapat sepuluh ribu mas. Datang ke lokasi naik angkot pulang pergi 17 ribu dari rumah," ujar salah satu pengemis. Mendengar rintihan para pengemis, rasanya sedih dan menangis. Pagi jam 08.30 wib saya mendampingi siswa SMP Al Hikmah Surabaya dalam mengambil data wawancara dengan pengemis di dekat Masjid Al Akbar. Siswa saya mengambil penelitian bidang sosial dengan Judul, 'Mengungkap Problematika Para Pengemis di Kawasan Masjid Al Akbar'. Ingin mengungkap problematika yang dihadapi para pengemis. Profesi pengemis dilakukan bertahun-tahun. Lokasi pindah-pindah. Salah alasan mereka melakukan pengemis di kawasan itu merasa nyaman tidak ada obrakan satpol PP. Kalau di tempat lain selalu pengawasan satpol PP. Yang dilakukan ini alasan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan. Dan punya tanggungan BPJS, " salah satu pengemis. Siswa saya mewawancarai empat pengemis. Yang sebelumnya berbagi nasi goreng dan diberi uang. Lanjut wawancara dan di dok

Free Writing

Gambar
Pasca deklarasi Muhfud MD sebagai Cawapres, saya menanti sikap Pak Jokowi dan Gibran ingin berlabuh kemana?. Berbagai acara televisi dan medsos tidak ada yang memberitakan. Mungkin pak Jokowi masih fokus acara di China. Saya matikan TV dan taruh HP. Saya ambil buku diatas meja untuk mengisi waktu luang. Judul buku 'Free Writing'. Karya Hernowo Hasim. Penulis terkenal dengan buku best seller memikat makna. Pesan dari buku ini, penulis ingin mengajak pembaca 'free writing'. Artinya menulis bebas. Bebas dari apa? Bebas dari tekanan atau ancaman. Bebas dari bentuk genre tulisan. Tulislah semua yang ada dalam pikiran. Bayangkan di dunia ini hanya anda sendiri, tidak orang tahu. Anda menulis apa dan tidak ada membaca, " ujarnya. Memang sedikit sugesti. Intinya bebas. Kalau bahasa sekarang looss gak rewel. Namun, konsep free writing bukan tanpa landasan teori. Penulis ingin menunjukkan landasan teori. Misalnya Natalie Goldberg dalam bukunya, ' Writing Down the Bones,&

Orkestra Politik

Gambar
Baca status Prof. Denny, pukul 10.00 Prof Mahfud MD dideklarasikan Cawapres Ganjar. Tapi kalimat akhir ada tulisan semoga tidak drama lagi. Tidak di PHP lagi bahasa anak sekarang. Kelihatan info ini A1. Prof. Denny dekat Prof. Mahfud dalam diskusi masalah hukum. Jika benar, maka pemilu 2024 menarik disimak. Mengapa PDI-P jatuh cinta Prof. Mahfud? Semua orang pasti tahu sosok Mahfud MD. Syarat pengalaman baik di lembaga Eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sosok yang berani. Dan Integritas.  Saya kira bukan itu syarat utama. Tapi Sosok Mahfud MD dari Jatim dan warga Nadhiyin. Bagaimanapun juga suara Jatim jadi penentu. Dan sekaligus memecah suara Muhaimin. Mungkin inilah orkestra politik yang dimainkan PDI-P bisa meraup suara Nahdiyin di Jatim. Dua modal diatas barangkali menjadi alasan Prof. Mahfud MD dipilih jadi Cawapres. Seandainya pasangan itu bisa dibalik, lebih pas lagi. Karena Prof Mahfud lebih senior, apalagi posisi sekarang Menko Polhukam. Tahu segala informasi ter

Dansa Politik

Dansa Politik Oleh: Sriyanto Sudah bisa tebak sejak awal. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan batas capres-cawapres. Batas usia 40 tahun atau pernah menjabat kepala daerah. Publik dibuat terkejut. Saya sendiri Jam  tiga sore, membaca berita diberbagai sumber putusan menolak permohonan. Setelah magrib lihat televisi ternyata permohonan itu di terima sebagian. Dengan demikian memberikan karpet merah pada Gibran untuk menjadi Cawapres terbuka. Sesuai tafsir saya pada tulisan dinasti politik benar terjadi. Tak hanya publik terkejut, hakim MK saja dibuat bingung. Saldi Isra salah satu hakim yang beda pendapat. Menyampaikan dengan keras dan terbuka pada publik. Baru kali ini menjabat sebagai hakim putusan begitu cepat dan membingungkan, "Ujarnya. Beliau cerita prosesnya, bahwa sebelumnya memutus perkara ini 8 hakim. Tanpa Usman Anwar karena di kwatirkan konflik kepentingan. Ada 6 hakim setuju menolak dan 2 menerima. Keputusan sudah bulat. Pada sidang terakhi

Super Camp

Gambar
Kegiatan malam minggu istimewa, menemani adik Hanif menulis cerpen petualangan saat mengikuti kegiatan super camp. Di tulis manual di kertas tiga halaman. lalu saya di minta ketik dan edit tulisannya. bahasa mengalir. ceritanya runtut, mulai berangkat sampai pulang. dan ada kejadian yang menakutkan membuat temannya menangis. lumayan bisa menulis 512 kata. Berikut tulisannya: Super Camp Oleh: M. Hanif Al Ghiffari Saat di sekolah Aku mendapat informasi dari Ustadz bahwa kelas 5 ada kegaitan Super Camp. Dengan kabar ini Aku sangat senang ingin kemah di luar kota. Besoknya ustadz membagi kelonpok. Setelah terbagi kelompok Aku disuruh mencatat peralatan yang akan dibawa. Seperti alat masak, peralatan sholat dan lain sebagianya. Aku tak sabar untuk segera berangkat ke area super camp. Esok harinya, Aku dan teman-temanku berangkat menggunakan bus yang disediakan sekolah. Perjalanan lumayan lama, kurang lebih dua jam. Aku sampai ketiduran, Ketika mau sampai Aku terbangun. Kemudian turun

Al Ghazali dan Lalat

Al kisah dalam kitab Nashoikhul Ibady ang ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad. Menceritakan kisah seorang sufi  berjumpa Imam al-Ghazali. “Bagaimana Allah memperlakukanmu?” tanya orang tersebut. Imam al-Ghazali mengisahkan bahwa di hadapan Allah ia ditanya apa yang menyebabkan kamu masuk surga?  Al-Ghazali pun menjawab, karena prestasi ibadah, dan ratusan karya yang dibuat dan kebaikan lainnya di dunia. Lalu Allah SWT menampik semua amalan itu, tetapi ada kebaikan yang unik bersama lalat yang mendatangkan Rahmat dan masuk surga. Suatu saat Imam Al Ghazali sedang menulis kitab. Ada lalat yang menghampiri tinta ingin meminumnya. Kemudian Sang Imam berhenti sejenak, membiarkan lalat yang haus itu  meminum tintanya untuk melepas dahaga. Dengan kebaikan itulah menjadikan Imam Al Ghazali masuk surga. Ini sebuah kisah, bukan hujjah. Tapi bisa diambil hikmahnya bahwa sekecil apapun kebaikan dilakukan dengan tulus dan mengharapkan ridho akan mendatangkan Rahmat. Dan tidak

Dinasti Politik

Gambar
Oleh: Sriyanto Beberapa hari ini muncul gerakan dukung Gibran maju menjadi Cawapres diberbagai daerah. Ada relawan Gibran for Indonesia. Ada Gibran Untuk Negeri (GUN). Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi). Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria). Dan masih banyak relawan lainnya. Apa tujuan Gerakan massa ini? Bisa jadi dorongan serius agar Pak Prabowo meminang Gibran sebagai The Next Jokowi. Harapannya ada dinasti kekuasaan masuk di Istana. Bagi Prabowo sendiri agak risau, jika tidak mendapat dukungan Jokowi bisa membahayakan. Sudah ikut tiga kali momen pilpres kalah terus. Masak keempat kali kalah lagi, tentu tidak inginkan. Maka mencari dukungan Jokowi jadi pilihannya. Salah satu umpannya Gibran harus jadi Wapresnya. Gibran sendiri sudah menyatakan di medsos bahwa dirinya ‘dipinang’ Prabowo. Cuma terganjal usia. Nah Gerakan massa ini juga sebagai sinyal menanti putusan Makhamah Konstitusi (MK). Untuk mengabulkan gugutan batas usia capres-cawapres dari 40 menjadi 35 tahun. Batas usia

Belajar Menulis

Gambar
Belajar Menulis Oleh: Sriyanto Ada pepatah 1 teladan lebih baik 1000 nasehat. Dengan teladan bisa membawa pengaruh. Dengan teladan akan dipercaya orang lain. Teladan menjadi hal penting dalam kehidupan.  Dalam keluarga misalnya orang tua harus jadi teladan atau contoh bagi anaknya. Menginginkan anaknya rajin ke Masjid, maka orang tua harus rajin ke masjid. Begitu juga dalam hal menulis. Jika kita ingin mengajak siswa menulis, maka kita harus memberi contoh untuk menulis. Sering kali kita menasehati anak untuk menulis, tapi kadang kita tidak menulis maka nasehat itu menguap begitu saja. Saya sendiri berusaha belajar menulis. Menulis apa saja. Pikiran yang ada di kepala berusaha saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Entah ide itu penting atau tidak. Dibaca orang atau tidak. Yang penting berusaha menjadi contoh mengajak siswa untuk menulis. Jika menginginkan tulisan siswa dimuat di media. Maka saya harus memberi contoh menulis di media. Jika ada buktinya, secara tidak langsung siswa akan me

Tanam Literasi

Gambar
  Oleh: Sriyanto Hari Sabtu kemarin, menemani Hanif acara seminar daring. Acara di gagas Penerbit Mizan dengan Projek Kecil-kecil punya karya (KKPK). Tema yang diusung ' Tanam Literasi, Tuai Literasi'. Salah satu Narasumber yakni Ustadz Ammar Kepala Perpustakaan SD Al Hikmah Surabaya. Bercerita tentang pengalaman mendampingi siswa masuk program KKPK. Tahun ini berhasil meloloskan 17 siswa yang lolos KKPK. Termasuk Karya Hanif, sedang proses cetak. Sekolah memiliki peran dalam gerakan literasi pada guru dan siswa. Pembicara lain dari orang tua Mutiara Syabani. Panggilan Kak Muti. Penulis cilik punya karya 52 buku. 50 diterbitkan oleh Mizan. 2 buku diterbitkan penerbit lain. Pengalaman yang dibagi oleh Ibu Anisa, sejak kecil sering di dongengi saat menjelang tidur. Sering dibacakan buku di rumah. Sehingga sejak sekolah dasar (SD) sudah membuat coretan cerita di buku tulis. Dengan banyaknya coretan itu ada ide diketik, dan diikutkan lomba akhirnya menang. Dari situlah ada jalan un

Berkah Tinja

Gambar
Oleh: Sriyanto Beberapa hari lalu pengamen di SPBU menyanyikan lagu Ayah. Salah satu lagu 90-an yang masih sangat popular ditelinga kita hingga saat ini adalah karya Rinto Harahap. Berikut liriknya: Dimana Akan ku cari Aku menangis Seorang diri Hatiku Slalu ingin bertemu Untukmu Aku bernyanyi Untuk Ayah tercinta Aku Ingin bernyanyi Walau Air mata Di pipiku Ayah Dengarkanlah Aku Ingin berjumpa Walau Hanya dalam  Mimpi 2x Mendengar lagu ini, menyentuh hati saya dan mengingatkan bapak di desa. Sudah dua bulan belum pulang. Alhamdulillah, hari ini bisa sambang ke bapak. Lihat badannya sehat dan kekar senang melihatnya. Beliau cerita saat ini musim kemarau panjang. Sebagian besar orang tani di desa jadi 'penggangguran'. Apalagi sekarang musim 'paceklik' alias gagal panen. Sayapun langsung bertanya, apa sebabnya gagal panen? Menurut Bapak yang bertahun-tahun jadi petani. Rata-rata sawah kurang pupuk. Sehingga tanah kurang subur, padi tidak keluar. Hasilnya merosot

Virus Menulis

Gambar
Virus Menulis Oleh: Sriyanto Pagi-pagi dapat kirim paket JNE. Saya buka isinya Majalah Pendidikan Jatim Edisi Oktober 2023. Saya baca halaman per halaman ternyata ada Cerpen Siswa SMP Al Hikmah Surabaya. Judulnya Batik Lintas Benua Karya Azzahra Ghassani Ramadhina. Sekarang masih duduk di kelas 8F. Zahra nama sapaan adalah anggota kelompok pencinta buku (KPB). Hobinya suka baca dan menulis. Ia suka menulis karena sering membaca buku. Karya tulis banyak mulai dari puisi, resensi buku dan Cerpen. Karya cerpen yang dimuat di majalah pendidikan ini sudah lama ditulis. Daripada tidak dimanfaatkan, saya coba kirim ke Pimpinan Redaksi. Alhamdulillah dimuat, karyanya bisa dibaca orang banyak. Ide atau gagasan bisa tersalurkan melalui media. Cerpennya mengulas tentang budaya bangsa yakni Batik. Dalam event drama terpilih menjadi peserta terbaik dn akhirnya dikirim ke Jerman, sehingga batik bisa di suguhkan pada lintas benua.  Karya terbarunya  Cerpen tema Generasi Digital diikutkan lomba menuli

Musikalisasi Puisi

Gambar
Wanita identik dengan detail, rapi dan rajin. Jika tampil ingin perfeksionis. Tampil ingin sempurna. Dan tidak ingin biasa-biasa saja. Hal ini terlihat ketika tampilan musiklisasi Puisi. Kelas 8H saat Sumatif Tengah semester (STS) BHS. Indonesia kolaborasi dengan Pendidikan Pancasila. Para siswa kostum sampai menyewa menyediakan tema puisinya. Tidak cukup disitu bawa keyboard dari rumah untuk mengiringi puisi. Benar-benar tampil memukau dan luar biasa. Puisi yang dibacakan tema Pancasila. Setiap kelompok satu persatu tampil. Membaca puisi diiringi instrumen. Saling memotivasi antar kelompok agar tampil paripurna. Ada karya puisi yang bagus. Saat pembacaan penuh penghayatan dan instrumen puisi sangat pas. Judulnya Pudarnya Nilai Pancasila. Oleh Faizah Wahyu Ramadhani, Jihan, Najwa Salsabila. Berikut karyanya; Indonesiaku, Saat ini Kau sedang tidak baik baik saja Ada yang menjajah  Bukan penjajah asing Tapi bangsa sendiri Malangnya negeri ini, Karna ada  putra putri bangsa tak mengingat

Tanpa Judul

Pergulat pada diri sendiri. Sehari telat menulis. Rasanya ada yang kurang. Sebenarnya kemarin seliweran ide muncul. Mulai dari saat nunggu antrian isi bensin di pom ada seorang tua paru Bayah, mengais rezeki dengan menyampaikan lagu judul Ayah. Mengingatkan saya untuk segera pulang menyambangi bapak di desa. Ada ide juga terlintas saat layout karya siswa-siswi yang bagus dimuat di majalah literasi. Tampilan musiklisasi Puisi yang menarik juga ingin saya tulis. Namun, seharian kemarin uji sumatif Tengah semester. Di tambah amanah mengisi penilaian kinerja Guru (PKG). Mengisi survey lingkungan belajar (Surlingjar) target kemarin harus selesai. Sampai di rumah ingin menulis ide itu, ada acara rutin buka bersama (bukber), lanjut ngaji surat Al Kahfi. Setelah sholat isya hati ingin menulis, tanpa daya mata tak bersahabat sehingga langsung terkapar di kamar tidur. Baru setelah subuh tadi, habis ngaji mulai menulis sampai tulisan ini selesai. Belum menemukan judul. Semoga tetap Istiqomah menu

AKSI SOSIAL

Gambar
Aksi Sosial Oleh: Sriyanto Salah satu bentuk asesmen pembelajaran adalah unjuk kinerja. Pembelajaran PKn kelas 9 pada tengah semester ini yakni unjuk kinerja. Topik Perwujudan Pancasila di Masyarakat. Tujuan pembelajaran: Siswa dapat melakukan aksi sosial di kehidupan masyarakat sebagai Perwujudan Pancasila. Sungguh luar biasa yang dilakukan kelas 9D dalam melakukan aksi sosial di masyarakat. Di luar dugaan, tantangan yang saya berikan dijalani dengan baik. Jauh dari prediksi saya. Ternyata siswa mengkreasi kegiatan dengan apik, tertata dan bermakna. Para siswa all out dalam aksi sosial. Ada kelompok bentuk aksi sosialnya mengajar ngaji di TPQ Nurul Iman. Tidak hanya mengaji, para santri diajak bermain quiz. Kemudian lanjut wawancara dengan pengurus Takmir terkait program memakmurkan masjid.  Kelompok satunya berkunjung ke panti asuhan. Aktivitas di sana sangat seru bermain tebak-tebakan wawasan Islam. Anak Yatim merasa terhibur kedatangan pemuda dari Al Hikmah Surabaya. Pengurus meras

Lima Prinsip Mulia

Gambar
Oleh: Sriyanto Sumatif Tengah Semester (STS) tahun pelajaran ini kolaborasi dengan mata pelajaran lain. Pendidikan Pancasila kelas 8 kolaborasi dengan Bahasa Indonesia. Tujuan pembelajaran Pend. Pancasila memahami Pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan Tujuan bahasa Indonesia siswa mampu membuat Puisi. Dalam kolaborasi itu produk membuat Puisi dengan tema Pancasila. Hasilnya dibacakan dan dirikan dengan musik (musikalisasi). Pada saat menguji tadi siang ada karya Puisi Siswa yang menarik. Judulnya Iima Prinsip Mulia Karya Praha dkk. Berikut Puisinya: Lima Prinsip Mulia Bagaikan payung bagi manusia Membawa keadilan untuk semuanya Menjadi pedoman untuk kita semua Diberi nama Pancasila Sebagai pelindung rakyat Sebagai pondasi negara Agar rakyat dapat jalani hari Tanpa takut akan tirani Berjalan membawa keadilan Menghilangkan kekhawatiran Menghilangkan rasa kebencian Bagai matahari yang terang Bagaikan bintang di malam gelap Pancasila menerangi jiwa Mengusir ketakutan yang datang Bagai

Setiap Anak Unik

"Semua orang dilahirkan unik dan bisa tampak spesial dengan cara masing-masing." - Felice Cahyadi- Seorang anak berwajah tampan dan rupawan. Usianya 10 tahun. Kalau sekolah formal sudah kelas 5. Saya dapat informasi pernah daftar sekolah Islam terbaik di Surabaya tidak diterima. Membuat sakit hati Ibunya. Anak tersebut tidak diterima, alasannya berdasar hasil tes ada indikasi mengarah ke autis. Sehingga tes seleksi masuk sekolah tidak lolos. Akhirnya Ibunya memutuskan sekolah homeschooling. Ada 'keistimewaan' pada dirinya. Terlihat saat mengaji di TPQ. Kebetulan Murid Istri mengaji. Tidak pernah diam alias aktif. Selalu keliling. Terkadang main fisik dengan temannya. Jika merasa salah badannya dipukui sendiri sampai memar. Kehilangan kendali, semua orang di sekeliling tidak bisa ngatasi. Pembantunya yang menemani keseharian juga menyerah. Heboh kalau dirinya sudah marah. Dibalik semua itu, ada sikap yang luar biasa ditunjukkan. Anak itu Fasih berbahasa Inggris. Keseha